
Kota Magelang – Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Agama Magelang yang juga sebagai anggota IKAHI (Ikatan hakim Indonesia) mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh IKAHI Cabang Khusus Mahkamah Agung RI. Webinar tersebut juga terselenggara berkat Kerjasama dengan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Baca Juga: Peringati HUT ke-69, IKAHI Pengadilan Agama Magelang Ikuti Webinar Internasional
Webinar yang dilaksanakan secara hybrid pada Selasa (23/8) dilaksanakan secara luring di hotel Mercure Harmoni, Jalan Hayam Wuruk 36-37, Jakarta Pusat. Tema yang menjadi fokus webinar adalah Judicial Wellbeing for Judiciary. Di mana dalam webinar juga dilakukan praktik konseling bagi hakim dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Dr. Yudiana Ratna Sari, M. Si. (Psikolog dan Koordinator Peminatan Psikologi Klinis Dewasa) dalam pemaparan materinya mengungkap fakta menarik tentang kondisi psikologis hakim dalam pelaksanaan tugasnya.
Fakta pertama, setiap orang berpotensi merasakan stres tak terkecuali hakim dengan berbagai tugas dan resiko profesi. Hal tersebut terjadi karena setiap individu akan mengalami perubahan. Namun stres adalah hal yang normal dalam kehidupan.
Fakta kedua, terkait responden hakim yang dilakukan survey oleh PP IKAHI terdapat rata-rata umur 42,3 tahun dan lama bekerja adalah 17 tahun.
Fakta Ketiga, dalam hal penelitian pengalaman kurang menyenangkan yang dialami hakim terdapat data : 48% tidak mengalami hal tersebut, 22% karena kehilangan orang terdekat, 8% kesulitan tidur, 6% sebab lain, 5% perceraian, 4% perundungan/bullying dan 1% mengalami pelecehan seksual.
Fakta keempat, hal yang tak kalah penting dari hasil penelitian/survey tersebut adalah dalam hal seberapa penting profesi hakim dalam kehidupan masing-masing resonden (rentang 1-6), terdapat data 5,6 yang menyatakan bahwa profesi hakim penting bagi responden.
Fakta kelima, sumber stres terbesar terungkat data disebabkan karena kapasitas pekerjaan, jauh dari keluarga, konflik dengan rekan kerja, pengelolaan sumber daya individu (waktu, uang, dll),kesehatan fisik.
Fakta keenam, halyang dilakukan responden saat menghadapi stres adalah mendekatkan diri kepada Tuhan, mencari aktivitas peralihan (makan, olahraga, dll), bercerita dengan keluarga, beristirahat, menagis/menyendiri.
Dan terakhir fakta ketujuh, faktor terpenting dalam keberhasilan pekerjaan adalah dukungan keluarga, lingkungan/rekan kerja yang baik, pertolongan Tuhan (spiritual), karakter individu dalam bekerja, penghasilan dari pekerjaan.
Acara juga dilakukan tanyajawab dan simulasi konseling bagi hakim yang hadir secara luring di tempat kegiatan. Halini tentu menjadi temuan penting dalam mengatasi permaslaahan dan kesulitan yang dialami hakim seluruh Indonesia. (Spn)